Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

GERAK PZU Bukti Nyata Persis Peduli Sosial

Gambar
Ustadz Carjo Suparjo, S.PdI (Wakil Ketua PD Persis Subang) Menyampaikan Sambutan Pada Pengobatan Gratis PZU di Mayangan - Legonkulon, 125/1/2018 persissubang.com_PD Persis Subang sampaikan apresiasi dan terimakasih pada program GERAK PZU. Pernyataan tersebut beliau sampaikan pada saat sambutannya pada pembukaan kegiatan Pengobatan Gratis di Desa Mayangan - Legonkulon, 25/11/2018. "PD Persis kab. Subang sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, karena secara langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang membutuhkan. Terimakasih PZU", pungkas beliau. GERAK (Gerakan Kesehatan Untuk Umat) merupakan salah satu Program Nasional PZU tahun 2018 yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Sekitar 350 orang penerima manfaat berbondong-bondong datang ke bale desa Mayangan tempat kegiatan dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 15.00 wib untuk sekedar memeriksakan kesehatan dan atau berobat yang dilayani oleh 5 orang dokter dan tim Medis Pusat Zakat

GERAK PZU di Subang, 350 Penerima Manfaat Terlayani.

Gambar
Tim Medis dan Tim Gerak (PZU Pusat, KL Subang, KLP Legonkulon) foto bersama setelah kegiatan Pengobatan Gratis dalm program GERAK di Desa Mayangan Kec. Legonkulon - Subang, 25/11/2018. persissubang.com_GERAK (Gerakan Kesehatan Untuk Umat) merupakan salah satu Program Nasional PZU tahun 2018 yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Subang, tepatnya di Desa Mayangan Kecamatan Legonkulon, 25 November 2018. Sasaran utama program ini adalah masyarakat kurang mampu dan jauh dari pusat layanan kesehatan. Desa Mayangan merupakan salah satu desa yang berada di pesisir Pantai Utara dengan penduduk mayoritas berprofesi sebagai nelayan adalah sasaran tepat program ini. Antusias masyarakat terhadap kegiatan pengobatan gratis sangat tinggi. Demikian juga tanggapan dari pemerintahan desa, sebagaimana disampaikan Kades Mayangan, Bpk Haerudin ketika memberikan sambutan. Sebanyak 350 orang penerima manfaat berbondong-bondong datang ke bale desa Mayangan tempat kegiatan

PZU KL Subang Salurkan Beasiswa Pada 11 Santri Persis 103 Pagaden Subang

Gambar
Santri MTS Persis 103 Pagaden Penerima Beasiswa PZU KL Subang berfoto bersama Kepala Sekolah, Bpk. Erik. 07/11/2018

PESAN BERKIPRAH, (Catatan Launching Buletin Kabar Santri PPI 51 Pamanukan Subang)

Gambar
Launching Buletin Kabar Santri Karya Santri Mu'alimin PPI 51 Pamanukan Subang di Masjid Agung Subang, 04/11/2018 Sepenggal pesan untuk ananda di sana, setelah hadir dalam agenda jihad (ngaji ahad) PD Persis Kab. Subang, sebenarnya ingin disampaikan secara lugas dan komprehensif dalam bentuk tulisan ilmiah, akan tetapi ada beberapa alasan real yang belum memungkinkannya, tapi mudah-mudahan secara esensi tersampaikan. Ananda, yang dalam sebutan akrab keseharian santri, kalian tumbuh pada era milenial di lingkungan kejam'iyyahan Persis, PPI Muallimin 51 Pamanukan hadir di tengah krisis literasi dikalangan remaja. Ditengah krisis literasi di Indonesia. Remaja Indonesia hari ini disibukan oleh gawainya hanya untuk bermain game ketika berkumpul bersama teman-temannya. Bukan hanya remaja, profesi mahasiswa pun, yang masyarakat cap sebagai agent of change kini tak lagi berkumpul untuk berdiskusi, membicarakan keadaan bangsa Indonesia hari ini, dan tak lagi peduli dengan keada

Persis Raih Penghargaan LONG LIFE ACHIEVEMENT 2018 Dari Mendagri

Gambar
Jakarta – persis.or.id, Persatuan Islam raih penghargaan Organisasi Masyarakat (Ormas) 2018 dari Menteri Dalam Negeri. Penghargaan tersebut masuk kategori “Penghargaan Sepanjang Hidup (LONG LIFE ACHIEVEMENT). Penghargaan langsung diberikan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo di Redtop Hotel and Convention Center, Jakarta Pusat Selasa (6/11/2018). Wakil Ketua Umum PP Persis Jeje Zaenudin dan Sekretaris Umum Haris Muslim menjadi perwakilan PP Persis untuk menerima penghargaan tersebut. Sekretaris Umum PP Persis Haris Muslim mengatakan penghargaan kepada jamiyyah tak lepas dari perjuangan pendiri Persis dahulu. Menurutnya bentuk penghargaan apapun harus menjadi motivasi bagi jamiyyah. “Kita tidak pernah berjuang karena pujian manusia, lillahi ta’ala. Penghargaan manusia adalah hanya bonus yg harus dijadikan motivasi tambahan bukan untuk takabbur, ” ucapnya saat ditemui persis.or.id. Haris menegaskan generasi awal pejuang dakwah Persis menjadi motivasi untuk tetap konsisten

Natsir dan Lambang Negara Garuda Pancasila

Gambar
Garuda Pancasila Nama tokoh PERSIS Natsir, dalam belantara politik Indonesia, boleh dikata sangatlah populer. Ia adalah icon pergerakan Islam Indonesia pada awal abad ke-20 hingga era Orde Baru 1990-an. Tidak hanya sebagai representasi kubu modernis PERSIS vis-à-vis tradisonalis, namun lebih dari itu Natsir adalah konseptor “politik Islam” yang paling artikulatif vis-à-vis kaum kebangsaan/nasionalis-sekuler. Perdebatan politik Natsir versus Soekarno yang fenomenal pada dekade 1930-1940-an menunjukkan kapasitas Natsir sebagai seorang konseptor politik yang mumpuni. Bersama gurunya dari PERSIS, Tuan A. Hassan, Natsir mengarahkan pemikiran dan aktivitas politik organisasi puritan dari Bandung tersebut, sehingga “ In time, their organization Persatuan Islam (PERSIS) became an important part of the larger Islamist movement in post-colonial Indonesia, this despite its insignificant size compared to other groups.” (Ali Muhannif, Different Routes To Islamism, 2010: 239). Tak heran