APA ITU ZAKAT ?

A. Arti  Zakat
Zakat adalah sebutan atau nama atas sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah Swt.  terhadap seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh seorang muslim yang telah  memenuhi syarat  untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan al-Qur’an dan as-Sunnah. Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuw) dan bertambah (ziyadah). Jika diucapkan zaka az-zar’u, artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika diucapkan zakat an-nafaqah, artinya nafkah tumbuh dan bertambah jika diberkati. Kata ini juga sering digunakan untuk makna thaharah (suci). Firman Allah,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu.” (QS asy-Syams [91]: 9)
Kata zakat, adakalanya bermakna pujian, misalnya dalam firman Allah swt. berikut,
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS an-Najm [53]: 32)
Kata ini terkadang juga bermakna baik (shalah). Pernyataan rajulun zakiyyun berarti orang yang bertambah kebaikannya. Adapun harta yang dikeluarkan, menurut syara’, dinamakan zakat karena harta itu akan bertambah dan memelihara dari kebinasaan. Firman Allah Swt.,
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (QS al-Baqarah [2]: 43)
Makna-makna zakat secara etimologis di atas bisa terkumpul dalam ayat berikut ini.
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS at-Taubah [9]: 103)
Sedangkan secara istilah, para ulama fikih telah menjelaskan pengertian zakat sebagai berikut:
الزَّكَاةُ : إِعْطَاءُ جُزْءٍ مَخْصُوْصٍ مِنْ مَالٍ مَخْصُوْصٍ بِوَضْعٍ مَخْصُوْصٍ لِمُسْتَحِقِّهِ
“Zakat adalah mengeluarkan bagian yang khusus dari harta yang khusus dengan ketentuan yang khusus bagi mustahiqnya”.
B. Kata Zakat dalam Al-Qur’an
Dalam al-Qur’an kata al-zakat dengan menggunakan alif lam (الزَّكَاةَ) disebut sebanyak 29 kali dan tersebar di 15 surat. Yakni pada QS al-Baqarah [2] ayat: 43, 84, 110, 177, 277; QS an-Nisa [4] ayat: 77 dan 162; QS al-Maidah [5] ayat: 12 dan 55; QS al-A’raf [7] ayat: 7; QS at-Taubah, 9 ayat: 5, 11, 18, dan 71; QS Maryam [19] ayat: 31 dan 55;  QS al-Anbiya [21] ayat: 73; QS al-Hajj [22] ayat: 41 dan 78; QS an-Nur [24] ayat: 37 dan 56; QS an-Naml [27] ayat 3; QS Luqman [31] ayat 4; QS al-Ahzab [33] ayat 34; QS Fushshilat [41] ayat: 7; QS al-Mujadilah [58] ayat: 13; QS al-Muzammil [73] ayat: 20; dan QS al-Bayyinah [98] ayat: 5.
Semua kata zakat dalam ayat-ayat tersebut  digandengkan dengan perintah shalat (kecuali dalam Q.S. Fushshilat, 41: 7). Hal ini semakin menegaskan  kemahdhahan  ibadah zakat. Yang  tidak dapat dilaksanakan kecuali harus berdasarkan bimbingan wahyu yang dibawa oleh Rasulullah Saw.
C. Beberapa Kata yang Berarti  “Zakat” dalam Al-Qur’an
  1. Zakat
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS an-Nur [24]: 56)
Zakat disebut zakat maksudnya, zakat itu akan menyucikan orang yang mengeluarkannya dan akan menumbuhkan pahalanya. Dan didahului dengan kata “penunaian” (أتي – يؤتي – إيتاء) dimaksudkan sebagai penunaian hak yang wajib yang terdapat dalam harta.
  1. Haq
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۚ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS al-An’am [6]: 141)
Zakat disebut sebagai haq dimaksudkan sebagai bagian tertentu dan yang diwajibkan oleh Allah untuk diberikan kepada orang-orang fakir (mustahiq).
  1. Shodaqoh
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?” (QS At-Taubah [9]: 104)
Zakat dinamakan shodaqoh karena tindakan itu akan menunjukkan kebenaran (shidq) seorang hamba dalam beribadah dan melakukan ketaatan terhadap Allah Swt.
  1. Infak
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۗ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” (QS at-Taubah [9]: 34)
Zakat disebut infak karena dengan zakat seorang muslim harus mengeluarkan hartanya dalam jumlah tertentu (kadar zakatnya) sesuai dengan jenis harta yang dimilikinya.
Oleh:
Ust. Ahmad Solihin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

QANUN DAKHILI PERSATUAN ISLAM (PERSIS)

PZU Subang Khitan santri asal Kupang NTT

Eratkan Ukhuwah PP Persis Silaturahim ke Kantor Dubes Saudi Arabia Hasilkan Poin Kerjasama